Wednesday 21 April 2010

BANK INDONESIA EDUKASI

Hari ini akoe  ke kantor sendiri. Isteri yang selama ini setia mendampingi sedang tugas belajar di Bogor sejak Senin lalu. Sembari mengemudi  akoe merenungkan situasi di kantor khususnya di Tim Pelaksanaan Logistik 1.

Akhir-akhir ini, akoe merasa ada yang belum pas dalam pelaksanaan tugas sehar-hari khususnya dalam proses pengadaan. Kesimpulan akoe sementara penyebab keterlambatan pengadaan karena pegawai pada level 1-4 tidak memahami  aturan main yang sudah ditetapkan. Faktor tersebut juga yang menyebabkan adanya  temuan audit baik intern maupun ekstern.  Secara institusi, seharusnya kami yang di Kantor Pusat tidak lagi direcoki dengan temuan audit karena kami di Kantor Pusat sendirilah yang menentukan aturan main itu.

Sementara merayap di kawasan Pejaten Village, akoe bertanya pada dirikoe, apa solusinya?????

Mobil masih merayap di samping halte busway Pejaten, pikirankoe menjawab, edukasi. Rekan kerja di tim harus mendapat edukasi ketentuan. Secara jabatan akoe sudah meminta mereka membaca ketentuan sebelum mengusulkan pengadaan. Namun hasilnya belum memuaskan. Masalah utama karena mereka tidak mau dan tidak suka membaca. Penyakit nasional.

Akoe merancang akan membuat mereka membaca. Mereka dijadwal setiap minggu untuk belajar ketentuan  dengan target tertentu. Setiap minggu juga akan dilakukan  kuis untuk mengevaluasi kemampuan mereka. Hasil nilai akhir nantinya yang terdiri dari  kuis mingguan dan evaluasi akhir akan menjadi salah satu faktor penilaian kinerja mereka.

Lalu siapa yang memberikan tutorial ketentuan tersebut? Akoe sendiri.

Jalan semakin padat, akoe baru mencapai halte busway imigrasi. Angankoe datang menyapa, seandainya edukasi itu dilakukan di area yang lebih luas, barangkali akang mempersempit resiko pelaksanaan tugas. Andaikan di tingkat bagian dilakukan kepala bagian, kemudian di tingkat direktorat dilakukan oleh direktur, di tingkat BI dilakukan Anggota Dewan Gubernur.

Topik edukasi tentu tidak terbatas pada tataran aturan teknis, tapi dikembangkan sesuai dengan mandat dari setiap satuan kerja. Bahkan untuk satuan kerja  inti, perlu ditetapkan topik yang menjadi kewajiban edukasi. Untuk satuan kerja Riset, wajib melakukan edukasi  Moneter, Makro, Mikro, Ekonometrika dan Masalah Pembangunan.

Siapa yang melakukan edukasi? Selain direktur, dibantu oleh masing-masing peneliti yang sudah mendapat pendidikan doktor.

Setiap peneliti memilih topik yang paling digemari. Kemudian, bersama dengan direktur menetapkan boekoe yang akan menjadi  panduan. Satu boekoe saja tapi yang paling baik. Bagi booekoe yang dipilih, diharapkan satuan kerja mendatangkan penulis boekoe itu atau setidak-tidaknya  utusan dari penulis. Kehadiran penulis adalah untuk menjelaskan  filosopi dan latar  belakang serta historikal buku tentu saja termasuk materi buku sendiri.

Setelah itu, edukasi akan dilakukan setiap minggu oleh peneliti yang dipilih. Bagi peneliti hal ini akan memberi keuntungan baginya untuk mengasah ilmu yang pernah diperoleh di bangku kuliah. Seorang pelajar tidaklah otomatis memahami seluruh persoalan setelah mendapat sertifikat dari taman sekolah. Akoe teringat nasihat  penguji akoe dulu yang terdiri dari Tarmizi Taher, Aman Tarigan, Azwani Malik saat ujian komprehensif di Fakultas Ekonomi. Setelah melakukan tanya jawab, mereka  berkata kami tidak keberatan anda menggunakan gelar sarjana. Namun, kami harap Saudara mendalami lagi topik yang dipelajari selama ini karena di luar sana masih banyak hal yang belum kita ketahui, sementara yang kita pelajari baru sebagian kecil saja.

Seorang tidak cukup belajar hanya dari periode kurikulum sebuah kampus. Diperlukan laboratorium untuk memperdalam dan mengasah pengetahuannya. Itulah keuntungan bagi peneliti tersebut.

Untuk anggota Dewan, juga melakukan edukasi terutama dengan topik evaluasi kebijakan-kebijakan yang ditempuh  dan kepemimpinan. Anggota Dewan dibantu stafnya melakukan edukasi  untuk menghindari resiko  reputasi terhadap institusi. Untuk topik teknis, anggota Dewan dapat mengisi kelas edukasi di level satuan kerja.

Bank Indonesia Edukasi akan memberikan dampak pada kesiapan sumber daya untuk berkompetisi bukan hanya lokal dan nasional bahkan untuk level internasional.

Pendek kata, untuk level direktur di BI sudah memiliki kompetensi dan profesional sebagai konsultan bagi institusi dan lembaga lain.

Efek lain yang diperoleh adalah pengurangan proses  promosi dan mutasi. Satuan kerja SDM dapat menggunakan  hasil penilaian setiap masing-masing pegawai sebagai variabel untuk menentukan  kecocokan  pegawai dengan jabatan yang akan dipangku.